Feb 15, 2010

Feb
15,
2010

MATAHARIKU

note : bukan lagunya Agnes Monica


Bagaimanakah...
Jika hatimu yang beku secara tiba - tiba dihujani oleh curahan sinar Matahari yang hangatnya begitu menyenangkan. Begitu membahagiakan, menggairahkan, dan kau ingin segera memiliki Matahari itu. Setidaknya, kau ingin menjaga agar Matahari itu selalu dekat dengan dirimu, agar dirinya yang kuat dan cerah selalu dapat menghangatkan diri dan perasaanmu. Namun kau menyadari bahwa Matahari itu begitu agung. Ia menyinari banyak orang. Kau merasa bahwa mustahil sekali kau dapat menggapainya. Kau tidak dapat hidup tanpa sang Matahari, namun juga merasa tidak mampu dan tidak pantas untuk berada di dekatnya. Lalu kau merasa gundah gulana,gelisah, namun sekaligus gembira dan bahagia, menyadari bahwa kau telah dipertemukan dengan Matahari yang hebat. Tapi kau tidak bisa melakukan apa - apa kecuali berdoa dan meminta kepada Cinta Sejatimu. Kau memohon ketenangan hati dan dengan sekuat tenaga kau meminta kepadanya :

Jika memang sang Matahari jodohku, maka dekatkanlah ia. Namun jika tidak... Kau tahu yang terbaik bagiku.


Kau mencoba tidak berharap terlalu banyak. Namun sang Matahari, seperti selayaknya terus bersinar, dan bahkan ketika malam datang dan bulan menggantikannya, sinarnya tetap masih membara begitu lama di hatimu, sampai pagi datang menjelang di hari berikutnya. Begitulah. Tapi sekali lagi, kau merasa sedih dan gembira, gelisah dan tenang, karena kau tahu bahwa Matahari itu begitu indahnya dan kau bukan apa - apa dibandingkan dia.

Ini Matahari berbeda dari Matahari yang senantiasa bersinar di langit sana. Matahari ini menapakkan kakinya di Bumi. Sinarnya menghangatkan, tapi juga sangat menyejukkan! Begitu kuatnya pesona sang Matahari, hingga membuatmu tak bisa berpikir dan tak bisa bergerak. Yang ada di hati dan pikiranmu hanyalah Matahari. Matahari. Matahari. Matahari. Namun perasaan ini selalu terkunci dalam hatimu.

Tapi Matahari ini begitu ramah. Kau merasakan bahwa Matahari ini begitu dekat, menyinari hatimu, menghangatkannya, menenangkannya. Tapi demi menyadarinya kau serasa ingin berlari dan kabur sejauh mungkin dari dirinya. Kau takut. Takut pesonanya menyeretmu lebih dalam lagi ke dalam pusaran gelombang perasaan cinta yang aneh dan membara. Namun sudah terlambat. Seperti selayaknya, kau tak akan bisa pergi jauh dari sesuatu yang membuatmu merasa nyaman dan bahagia. Dan Matahari ini, walaupun ia setengah mati membuatmu gelisah dan takut, dengan cara yang aneh pula ia membuatmu merasa nyaman dan bahagia.

Dia datang begitu tiba - tiba. Tiba - tiba. Terasa begitu asing namun juga begitu familiar. Kau tidak bisa menolaknya, walaupun Matahari ini membuat hatimu bergelora, serasa ingin berontak dan keluar dari rongganya, dan berantakan. Sampai kau merasa tidak kuat lagi dan sekali lagi, seperti biasa, kau kembali berlari, kau bersujud dan kau bersimpuh, ke hadapan Cinta Sejatimu. Kau memohon dengan sungguh - sungguh. Sungguh - sungguh.

Hilangkan perasaanku padanya atau satukanlah hati kami berdua.

Itu yang kuminta. Aku begitu putus asanya hingga itu yang kuminta. Kelihatannya egois sekali. Namun kau sudah tidak kuat lagi karena hatimu rasanya sudah berdarah - darah.

Lalu suatu hari, disaat kau ragu, datang sang Matahari. Ia mendatangimu lebih dekat daripada ia mendatangi orang - orang lain. Ia menyinarimu lebih hebat daripada ia menyinari orang - orang lain. Segala pesona dan keindahannya membuatmu terpaku. Cahaya dirinya begitu menyilaukan, menyilaukan dan menghangatkan, menenangkan dan menyejukkan. Lalu sang Matahari berkata bahwa ia ingin membawamu pergi bersama dirinya. Bolehkah?

Dan pada saat itu hatimu berhenti berdarah. Seluruh hatimu berdenyut oleh perasaan cinta. Hatimu penuh rasa ketidakpercayaan karena sang Matahari telah memilihmu! Ya, ia telah memilihmu! Benarkah? Kau merasa ragu. Matahari disukai banyak orang dan Mataharipun selalu menyinari orang banyak. Akankah Matahari ini mau menyinariku lebih dari ia menyinari orang - orang lain?

Kau ragu dan sekali lagi kau menghadap Cinta Sejatimu yang Luar Biasa dan kau mendapat jawabannya. Lalu pada hari yang ditentukan, kau pergi bersama Matahari. Kau berdebar; dan setiap kali mendengar suaranya yang menggugah, jantungmu berdentum lebih keras lagi dari kapanpun. Setiap kali kau memandang matanya, rasanya dunia menjadi lebih indah dari kapanpun. Dan saat kau dekat dengannya, kau menyadari bahwa rasa cinta yang besar telah tumbuh dalam dirimu untuk dirinya. Dan setiap sel dalam dirimu meneriakkan kata - kata cinta untuknya.

Itulah saat terindah yang pernah ada dalam hidupmu, jika kau merasakannya.

Kau mendapatkan Matahari dan kau merasa tidak sempurna. Namun demi Matahari kau akan selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik. Kau takkan pernah mau meninggalkan Mataharimu atau menyia - nyiakannya karena kau tahu dialah yang terbaik yang pernah ada, dan takkan tergantikan.

Dan siang malam, dalam setiap hembusan nafasmu, kau tak pernah berhenti bersyukur dan berterimakasih kepada Cinta Sejatimu karena ia telah menghadiahimu Matahari yang indah. Kau merasa menjadi orang yang paling berbahagia di dunia. Kau dekat dengan Cinta Sejatimu yang Luar Biasa, namun kau juga mempunyai Matahari di sisimu.
Subhanallah...

Teruntuk Titta Muhammad Habibie, Matahariku
Kau yang datang mengetuk pintu hatiku dan melunakkannya
Kau yang membuatku merasa sebagai seorang wanita lagi
Kau yang membuatku berani mengutarakan segala isi hatiku
Dan kau satu - satunya yang membuatku selalu mengingat Sang Pencipta yang Maha Mulia
Cintaku kepadamu takkan pernah surut
Cintaku kepadamu takkan pernah luntur
Cintaku kepadamu takkan pernah kering
Dan akan selalu kuperluas akar - akar cintamu
Kau datang begitu tiba - tiba
Namun kau telah meninggalkan tanda cinta yang besar di hatiku
Begitu hebatnya dirimu mengusik hati dan pikiranku
Begitu hebatnya dirimu yang selalu membuatmu bersemangat
Kudoakan agar kau senantiasa sehat,
Agar semua cita - citamu tercapai
Agar kau sukses dan bisa berguna bagi dirimu & orang - orang di sekitarmu
Agar kau menjadi calon penghuni Firdaus
Agar kau selalu mengingatNya
Agar kau selalu menjadi permata di hatiku
Aku berharap kau menjadi yang terakhir untukku & yang teristimewa
Dan aku berdoa...
Kau mau memenuhi harapanku yang terakhir itu

5 comments:

Titta M. Habibi said...

Subhanallah.
Kamu buat aku jadi makin sayang sama kamu.
Aku bersedia memenuhi harapan terakhir kamu itu.
Semoga Allah Meridhoi.
Amiin.

anggia said...

Beneran Bi??????

Titta M. Habibi said...

Ya, aku mau. Dengan seyakin-yakinnya aku bilang "Bersedia".

Bismillah.

anggia said...

Alhamdulillah..
Aku nggak pernah berhenti bersyukur...
T_T

Titta M. Habibi said...

Alhamdulillah.
Aku juga bersyukur diberi hadiah bidadari seperti kamu sayangku.
Aku nggak akan menyia-nyiakan kamu, nggak akan menyakiti kamu.
InsyaAllah aku janji.
Aku benar-benar cinta kamu.

Post a Comment

About me

My photo
seorang gadis mungil yang biasa - biasa saja tapi mencoba untuk survive di saat - saat yang luar biasa!
 

blog gado - gado Design by Insight © 2009